1. Pemakaman Sedlec, Republik Ceko
Salah satu tempat untuk melihat koleksi tulang
belulang manusia terbanyak di dunia, adalah di Pemakaman Sedlec yang
terdapat di negara Republik Ceko. Sebuah bangunan gereja kecil yang
berada di pinggiran Kutna Hora, telah dipenuhi oleh lebih dari 40.000
kerangka manusia. Akibatnya gereja ini kemudian dikenal dengan Gereja
Tulang (Bone Church), ribuan lebih tulang belulang tersusun membentuk
sebuah ruang dan bangun yang ada ada di dalam gereja ini. Ornamen
ruangan, simbol keagamaan, pagar tangga, dan banyak lagi.
Pada tahun 1278, seorang biarawan bernama Henry
melakukan sebuah perjalan rohani ke tempat Jesus Kristus dimakamkan.
Sepulang dari perjalanannya itu, ia membawa sejumlah kecil tanah dari
makam tersebut. Ia kemudian menebarkan tanah tersebut ke berbagai
ruangan di Pemakaman Sedlec, dan berupaya menyucikan tanah pemakaman
tersebut. Akibatnya semua orang beranggapan bahwa pemakaman sedlec
adalah sebuah tempat suci dan terbaik bagi jenazah seseorang dimakamkan,
sehingga pada akhirnya pemakaman tersebut tidak bisa lagi menampung
jenazah yang akan dikuburkan. Akhirnya pada 1511, jenazah yang telah
dikuburkan kembali digali, kemudian tulang belulangnya mereka simpan di
luar ruangan.
Upaya penggalian tersebut berlangsung lama, hingga
pada tahun 1870 seorang tukang kayu, František Rint, disewa untuk
mengatur interior ruangan, beserta tulang-belulang yang ada di dalam
ruang tersebut. Ia pun memutar otak dan berusaha memikirkan keberadaan
tulang belulang tersebut. Hingga akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk
membuat sebuah karya seni yang berasal dari tulang. Ia kemudian
merangkai tulang belulang menjadi beberapa benda seni, ornamen ruangan,
dan bahkan sarana ibadah seperti altar, tempat lilin, dan sebagainya.
Walaupun sebenarnya menakutkan bahkan hampir mirip dengan kapel pemuja
setan, namun Sedlec adalah bangunan sebuah gereja suci kristiani, yang
juga merupakan sebuah pemakaman. Sedlec adalah sebuah bangunan dan
tempat keajaiban dunia lain yang mengagumkan.
2. Santa Maria della Concezione, Roma, Italia
Santa Maria della Concezione adalah salah satu
tempat terindah, sehingga tidak ada orang yang berpendapat bahwa
kematian adalah hal yang menakutkan. Di dalam sebuah gereja nampak lebih
dari 4.000 tulang belulang para biarawan Capuchin yang disusun
sedemikian artistik,sehingga terlihat indah. Beberapa tulang belulang
masih dilengkapi dengan jubah biarawan Capuchin, namun beberapa disusun
ulang menjadi beberapa karya seni baik itu simbol maupun sebuah ornamen
ruangan. Sebuah tulisan plakat pun terdapat di dalamruangan tersebut dan
mengatakan,aApa yang kamu alami saat ini, adalah yang pernah kami
alami. Apa yang kami alami sekarang, adalah apa yang akan kamu alami.a
Hal tersebut adalah sebuah peringatan mengenai akan datangnya kematian
di dalam perjalanan kehidupan manusia. Sebuah peringatan yang hangat dan
menyejukkan.
3. Pemakaman Brno, A Republic Ceko
Pemakaman Bruno adalah sebuah pemakaman yang
terletak di bawah Alun-Alun St.Jacob sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Ketika sebuah proyek pembangunan gedung baru telah ditentukan dan akan
dilaksanakan pada tahun 2001, sebuah kegiatan ekpsplorasi arkeologis pun
dilakukan. Dan betapa terkejutnya para arkeolog, hampir 50.000 lebih
kerangka manusia ditemukan terlihat memenuhi ruang terowongan bawah
tanah. Beberapa kerangka digali kembali guna memperoleh ruang untuk
jenazah yang baru, sepertinya itu yang dilakukan sehingga banyak
kerangka yang terlihat di dalam ruang terowongan. Pernah pada suatu
waktu kerang-kerangka tersebut berdempetan cukup erat, hingga kemudian
terjadi sebuah bencana banjir dan menghantam semua kerangka yang ada di
dalam terowongan. Kemudian pemerintah Kota Brno melakukan sebuah upaya
restorasi pada 2010 hingga 2011. Tampaknya Pemakaman Brno ini adalah
yang kedua terbesar di dunia. Dan pemakaman ini bukanlah tempat yang
menyeramkan, namun tempat ini adalah sebuah tempat menjalin hubungan
antara kehidupan dan kematian, sebuah tempat untuk bermeditasi.
4. Capela dos Ossos, Evora, Portugal
Capela dos Ossos, atau lebih dikenal pula dengan nama Kapel Tulang (Chapel Bones), letaknya berdampingan dengan Gereja St. Francis yang merupakan salah satu obyek wisata di Kota Evora, Portugal. Capela dos Ossos ini dibangun pada abad ke 16, dengan tujuan untuk mengendalikan kebutuhan lahan pemakaman masyarakat setempat. Salah satu ruangan yang menarik adalah dimana terdapat dua jenazah yang dikeringkanaseorang lelaki dan anak kecil, menggantung dengan seutas rantai di dinding ruangan. Identitas mereka tidak diketahui, namun berdasarkan penuturan masyarakat setempat, hubungan mereka adalah ayah dan anak, yang bersikap jahat terhadap ibu/istrinya dan kemudian dikutuk.
Capela dos Ossos, atau lebih dikenal pula dengan nama Kapel Tulang (Chapel Bones), letaknya berdampingan dengan Gereja St. Francis yang merupakan salah satu obyek wisata di Kota Evora, Portugal. Capela dos Ossos ini dibangun pada abad ke 16, dengan tujuan untuk mengendalikan kebutuhan lahan pemakaman masyarakat setempat. Salah satu ruangan yang menarik adalah dimana terdapat dua jenazah yang dikeringkanaseorang lelaki dan anak kecil, menggantung dengan seutas rantai di dinding ruangan. Identitas mereka tidak diketahui, namun berdasarkan penuturan masyarakat setempat, hubungan mereka adalah ayah dan anak, yang bersikap jahat terhadap ibu/istrinya dan kemudian dikutuk.
5. Kapel Tengkorak, Czermna, Polandia
Cerita mengenai keberadaan Kapel Tengkorak (Kaplica Czazek) merupakan salah satu yang menarik di antara gereja-gereja lainnya di Polandia. Kapel ini dibuat antara tahun 1776 dan 1804, ketika seorang pendeta Ceko dan dibantu beberapa penggali kubur setempat, menghabiskan waktu berjam-jam menggali dan mengangkat jenazah-jenazah yang jumlahnya tidak terhitung, karena itu adalah pemakaman massal. Mereka banyak menemukan sejumlah tengkorak dengan kondisi yang menarik kemudian dipisahkan dari tulang belulang lainnya. Tengkorak yang menarik salah satunya adalah yang memiliki lubang peluru di kepalanya, diduga semasa hidupnya ia adalah politisi. Beberapa tulang di bawa ke dalam kapel. Secara keseluruhan pendeta tersebut telah menemukan sebanyak 24.000 tengkorak dalam penggaliannya. Beberapa diantaranya berada 16 kaki di kedalaman tanah, namun hanya sekitar 3.000 tulang belulang yang menghiasi dan memenuhi ruangan kapel, para pendeta Ceko menamai ruangan ini dengan,asanctuary of silence.a
Cerita mengenai keberadaan Kapel Tengkorak (Kaplica Czazek) merupakan salah satu yang menarik di antara gereja-gereja lainnya di Polandia. Kapel ini dibuat antara tahun 1776 dan 1804, ketika seorang pendeta Ceko dan dibantu beberapa penggali kubur setempat, menghabiskan waktu berjam-jam menggali dan mengangkat jenazah-jenazah yang jumlahnya tidak terhitung, karena itu adalah pemakaman massal. Mereka banyak menemukan sejumlah tengkorak dengan kondisi yang menarik kemudian dipisahkan dari tulang belulang lainnya. Tengkorak yang menarik salah satunya adalah yang memiliki lubang peluru di kepalanya, diduga semasa hidupnya ia adalah politisi. Beberapa tulang di bawa ke dalam kapel. Secara keseluruhan pendeta tersebut telah menemukan sebanyak 24.000 tengkorak dalam penggaliannya. Beberapa diantaranya berada 16 kaki di kedalaman tanah, namun hanya sekitar 3.000 tulang belulang yang menghiasi dan memenuhi ruangan kapel, para pendeta Ceko menamai ruangan ini dengan,asanctuary of silence.a
6. Menara Tengkorak Niš, Serbia
Menara Tengkorak di Serbia adalah salah satu bangunan yang memiliki kumpulan tulang belulang,dan dimaksudkan untuk menakut-nakuti mereka yang melihatnya. Memang cara tersebut digunakan ratusan tahun di masa lalu, tepatnya di tahun 1809 ketika para pejuang pemberontak Serbia mengalami goncangan secara signifikan akibat berhadapan dengan pasukan Kekaisaran Ottoman. Untuk meredam arus pemberontakan pejuang Serbia, seorang komandan A Turki memerintahkan pasukannya untuk A memotong kepala dari jenazah yang telah meninggal,mengumpulkan dan menyusunnya hingga menjadi sebuah benteng, hal ini digunakan sebagai peringatan bagi mereka yang mencoba melawan kekaisaran. Sebanyak 952 tengkorak dikabarkan menjadi bagian dari benteng tersebut, namun seiring dengan waktu banyak terjadi klaim dan membawa tengkorak yang dianggap anggota keluarganya, hingga saat ini hanya tersisa 58 tengkorak saja di menara Niš.
Menara Tengkorak di Serbia adalah salah satu bangunan yang memiliki kumpulan tulang belulang,dan dimaksudkan untuk menakut-nakuti mereka yang melihatnya. Memang cara tersebut digunakan ratusan tahun di masa lalu, tepatnya di tahun 1809 ketika para pejuang pemberontak Serbia mengalami goncangan secara signifikan akibat berhadapan dengan pasukan Kekaisaran Ottoman. Untuk meredam arus pemberontakan pejuang Serbia, seorang komandan A Turki memerintahkan pasukannya untuk A memotong kepala dari jenazah yang telah meninggal,mengumpulkan dan menyusunnya hingga menjadi sebuah benteng, hal ini digunakan sebagai peringatan bagi mereka yang mencoba melawan kekaisaran. Sebanyak 952 tengkorak dikabarkan menjadi bagian dari benteng tersebut, namun seiring dengan waktu banyak terjadi klaim dan membawa tengkorak yang dianggap anggota keluarganya, hingga saat ini hanya tersisa 58 tengkorak saja di menara Niš.
7. Paris Catacombs
Di bagian selatan kota Paris, ibu kota Prancis
ternyata terdapat sebuah tempat luas dibawah tanah berupa
labirin-labirin yang digunakan untuk menyimpan sekitar lebih dari 6 juta
jasad manusia didalamnya. Labirin bawah tanah tersebut memiliki total
panjang sekitar 300 kilometer dan memiliki banyak sekali lorong – lorong
yang bercabang-cabang sehingga jika orang yang mencoba masuk kedalamnya
sangat mungkin dia tersesat.
Jumlah jasad yang tersimpan didalam The Catacombs hampir tiga kali lipat dari populasi penduduk yang hidup diatas labirin itu yaitu paris.Berdasarkan fakta sejarahnya, dahulu dengan berkembangnya agama kristiani dan adanya tradisi penguburan jasad yang harus dekat dengan lingkungan Gereja mengakibatkan pada abad 10 wilayah-wilayah pemakaman di pusat kota paris menjadi terlalu penuh dan sulit untuk berkembang karena berada dipusat kota. Hal tersebut mengakibatkan hanya kaum kaya yang sanggup melaksanakan ritual penguburan di dekat lingkungan gereja. Sedangkan untuk kaum yang tidak memiliki banyak uang, maka penguburan untuk kerabat mereka disediakan tempat pemakaman yang lebih mirip dengan tempat penguburan massal. Saat itu liang lahat yang sudah terisi oleh jasad manusia dapat dibongkar lagi dan dimasuki oleh jasad lainnya serta hanya sedikit jasad yang mampu membeli peti mati sendiri, sehingga akhirnya satu peti mati yang sudah digunakan dapat dipakai lagi untuk penguburan berikutnya. Saat ini The Catacombs dijadikan museum bawah tanah bagi para pelancong, dengan menyuguhkan galeri tulang belulang manusia yang disusun dengan rapi. Museum tersebut dibuka setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore dan dibatasi hanya 200 pengunjung setiap Tour nya.
Jumlah jasad yang tersimpan didalam The Catacombs hampir tiga kali lipat dari populasi penduduk yang hidup diatas labirin itu yaitu paris.Berdasarkan fakta sejarahnya, dahulu dengan berkembangnya agama kristiani dan adanya tradisi penguburan jasad yang harus dekat dengan lingkungan Gereja mengakibatkan pada abad 10 wilayah-wilayah pemakaman di pusat kota paris menjadi terlalu penuh dan sulit untuk berkembang karena berada dipusat kota. Hal tersebut mengakibatkan hanya kaum kaya yang sanggup melaksanakan ritual penguburan di dekat lingkungan gereja. Sedangkan untuk kaum yang tidak memiliki banyak uang, maka penguburan untuk kerabat mereka disediakan tempat pemakaman yang lebih mirip dengan tempat penguburan massal. Saat itu liang lahat yang sudah terisi oleh jasad manusia dapat dibongkar lagi dan dimasuki oleh jasad lainnya serta hanya sedikit jasad yang mampu membeli peti mati sendiri, sehingga akhirnya satu peti mati yang sudah digunakan dapat dipakai lagi untuk penguburan berikutnya. Saat ini The Catacombs dijadikan museum bawah tanah bagi para pelancong, dengan menyuguhkan galeri tulang belulang manusia yang disusun dengan rapi. Museum tersebut dibuka setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore dan dibatasi hanya 200 pengunjung setiap Tour nya.
0 komentar:
Posting Komentar